KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang
telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
pertolongannya mungkin kami tidak akan
sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca
dapat mengetahui tentang pengertian isim muannats dan isim mudzakar, ciri-ciri
dan pembagiannya yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber.. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang
“Pengertian isim mudzakar dan isim muannast serta contoh-contoh nya” dan
sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing yang telah banyak membantu serta teman-teman disekitar penulis yang
telah memberikan dukungan kepada kami agar dapat menyelesaikan makalah
ini.
Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini
memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon untuk saran dan kritiknya. Terima
kasih.
Banjarmasin, Maret 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dalam kehidupan
sehari-hari manuasia tidak lepas dari yang namanya komunikasi. Dalam komunikasi
tentu mengandung kalimat yang bermacam-macam. Dalam bahasa Indonesia kalimat
dibagi menjadi bermacam-macam. Begitupula dalam bahasa arab, kalimat juga
dibagi menjadi beberapa macam. Diantaranya ada yang menurut sifatnya,
jumlahnya, bentuknya dll.
Al-Quran turun dengan bahasa Arab dikarenakan Rasulullah Saw
dan para Mukhatab pertamanya menggunakan bahasa tersebut. ”Dan Jikalau kami
jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka
mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” apakah (patut Al Quran)
dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab?” [Fushilat: 44 ]
1.2.
Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses
penyusunan makalah ini adalah “Isim mudzakar dan isim muannats serta
contoh-contoh dan tanda-tanda nya”.
Untuk
memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam
makalah ini masalahnya dibatasi pada :
- Apakah pengertian dari mudzakar?
- Apakah pengertian dari muannats?
- Babaimana Cara membedakan kata
benda mudzakar dan muannats?
- Apakah Isim yang sama untuk mudzakar dan muannats?
1.3.
Tujuan Penulisan
Pada dasarnya tujuan penulisan karya tulis ini terbagi
menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan
makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata kulian Bahasa Arab.
Adapun
Tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah :
- Apakah pengertian dari mudzakar?
- Apakah pengertian dari muannats?
- Babaimana Cara membedakan kata
benda mudzakar dan muannats?
- Apakah Isim yang sama untuk
mudzakar dan muannats?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Dalam tata
bahasa Arab, dikenal adanya penggolongan Isim ke dalam Mudzakkar (laki-laki)
atau Muannats (perempuan). Penggolongan ini ada yang memang sesuai dengan jenis
kelaminnya (untuk manusia dan hewan) dan adapula yang merupakan penggolongan
secara bahasa saja (untuk benda dan lain-lain).
1. MUDZAKKAR
Mudzakkar adalah isim yang dapat ditunjukkan dengan
lafal isyarah ‘’هَذَآ “ seperti:
- رجلٌ
: orang laki-laki
- حِصَانُ : kuda / keledai
- قَمَرٌ
: rembulan
- كِتَابٌ :
buku/kitab
Isim mudzakkar ini dapat berupa mudzakkar hakiki dan
dapat berupa mudzakkar majazi.
a. Mudzakkar
Hakiki adalah lafal yang menunjukkan atas jenis kelamin laki-laki, baik berupa
manusia atau binatang, Seperti :
- رَجُلٌ :
orang laki-laki
- صَبِيٌّ :
anak laki-laki
- اَسَدٌ
: singa
- جَمَلٌ :
unta
b. Mudzakkar
Majazi adalah lafal yang menunjukkan atas sesuatu yang di berlakukan atau digolongkan seperti lelaki walaupun
sebenarnya bukan lelaki, Seperti :
- باُبٌ :
pintu
- لَيْلٌ :
malam
- بَدْرٌ :
purnama
2. MUANNATS
Muannats adalah
isim yang dapat ditujuki dengan lafal isyara” هَذِه “ seperti:
- نَاقَتٌ : unta
- اِمْرأَةٌ :
orang perampuan
- شَمْسٌ
: matahari
- دَارٌ
: kampung/rumah
Isim muannats
ini ada empat macam yaitu : muannats lafzihi, muannats hakiki, muannats
maknawi, dan muannats majazi.
a. Muannats
lafzihi adalah lafal yang ada tanda-tanda kemuannatsannya (ta’nits), baik lafal
itu menunjukkan perempuan seperti: ”خَدِيْجة, فَاطِمَةُ Maupun menunjukkan lelaki seperti” بُهْمَة,زَكَرِياَّءُ, حَمْزَةُ, طَلْحَةُ
b. Muannats
hakiki adalah lafal yang menunjukkan perempuan, baik manusia atau binatang
seperti :ٌ, غُلاَمَت,اِمْرأةٌ
c. Muannats
maknawi adalah lafal yang menunjukkan perempuan akan tetapi tidak ada tanda
perempuan (ta’nits ) pada lafal tersebut seperti :زينب هِنْذٌ سُعاَدُ “ muannats maknawi
ini adalah termasuk golongan muannats hakiki (muannnats maknawi pasti muannats
hakiki ), sedangkan muannats hakiki belum pasti muannats maknawi.
d. Muannats
majazi adalah lafal yang diberlakukan seperti muannats walaupun sebenarnya
bukan muannats ( binatang atau manusia ) seperti :
- شَمْسٌ
: matahari
- دَارٌ :
rumah
- عَيْنٌ :
mata
- رَخُلٌ :
kaki
Ada beberapa
isim yang dapat digolongkan mudzakkar dan dapat pula digolongkan muannats
seperti :
- دَلْوٌ : timba
- سِكِّيْنٌ :
pisau
- سَبِيْلٌ :
jalan
- طَرِيْقٌ : jalan
- سُوْقٌ : pasar
- لِساَنٌ : lisan/lidah
- ذِراعٌ : dzira’
- سِلاَحٌ : pedang
- صَاعٌ : shaa’
- عُنُقٌ : leher
- حَمْرٌ : tuak/arak
Dan sebagian
lagi ada isim mempunyai tanda muannats (ta’nits) akan tetapi isim tersebut bisa
digolongkan lelaki (mudzakkar) dan bisa pula digolongkan perempuan (muannats)
seperti:
- سَخْلَةٌ :
anak kambing
- شَاةٌ : kambing
- حَيَّةٌ :
ular
- رِبْعَةٌ :
yang sedang
3. Cara membedakan kata
benda mudzakar dan mu’annats
1. Ciri hakiki, yaitu dengan melihat jenis kelamin
(manusia, binatang).
Contoh: مــــــــُؤَنَّــثــــــــــــــــــ مـــــَذَكــــــــــــَر
الْمَرْئَةُ Seorang wanita مُحَـــــدٌ Muhammad
فَاطِمَةُ Fatimah الــرَّ جُــلُ Seorang laki-laki
الدُّجِاجَةُ Ayam betina اَلدِّيْــــكُ Ayam jantan
2. Ciri Majazi, yaitu dengan mengelompokkan bahasa. Untuk Mu’annats
biasanya ditandai dengan beberapa hal
berikut ini.
a. Diakhiri dengan huruf ta’ marbuthoh (ة ), contoh:
فَاطِمَةُ
Fatimah الدُّجِاجَةُ Ayam betina
عائشةُ ‘Aisyah الْمَرْئَةُ Seorang wanita
رُقَيَةُ Ruqayah الدَّرَجَةُ Sepeda
خَدِيْجَــةُ Khadijah مَدْرَسَةٌ sekolahan
عائشةُ ‘Aisyah الْمَرْئَةُ Seorang wanita
رُقَيَةُ Ruqayah الدَّرَجَةُ Sepeda
خَدِيْجَــةُ Khadijah مَدْرَسَةٌ sekolahan
b. Berpasang-pasangan
Neraka اَلنَّـــارُ Pasangannya الْجَـــــنَّةُ Surga
Langit السَّمَــأُ pasangannya اَلاَرْضُ bumi
TANDA-TANDA TA’NITS
Ada 3 (tiga) tanda yang menunjukkan bahwa suatu isim itu
termasuk muannats, yaitu :
1. Ta’marbuthah ( ة
)
seperti :” فَاطِمَةٌ “
2. Alif ta’nits maqshurah seperti : “ سَلْمَى “
3. Alif ta’nits mamdudah seprti : “ حَسَنَاءُ “
Ta’marbuthah
adalah ta’ yang berada pada isim shifat yang membedakan antara muannats dan
mudzakkar seperti :
No
|
Muannats
|
Mudzakkar
|
Artinya
|
1.
2.
3.
|
اِمْرَأَةٌبَائِعَة
اِمْرَأَةٌعَالِمَةٌ
اِمْرَأَةٌمَحْمُوْدَةٌ
|
رَجلٌ
بَائِعٌ
رَجلٌ
عَالِمٌ
رَجلٌ
مَحْمُوْدٌ
|
Seorang
lelaki/perempuan yang menjual
Seorang
lelaki/perempuan yang alim
Seorang
lelaki/perempuan yang terpuji
|
Apabila ta’
marbuthah tersebut berada pada selain isim shifat, mak pemakaian tersebut hanya
mengikuti dan meneruskan apa yang ada saja (sama’iy) seperti:” حِمَارَةٌ,
غُلاَمَةٌ,
ثَمْرَةٌ "
Isim shifat
yang khusus untuk perempuan tidak perlu memakai ta’marbuthah (kecuali sama’iy)
seperti :
No
|
Lafal
|
Artinya
|
Keterangan
|
1.
2.
3.
4.
|
حَائِضٌ
طَالِق
ٌ
ثَيِّبٌ
مُطْفِلٌ
|
Yang haidl
Yang dicerai
Yang janda
Yang punya
anak kecil
|
“ yang berarti wanita yang مُرْضِعَةٌSedangkan sebagaimana lafal menyusui adalah sama’iy (didengar), Allah ta’ala
berfirman:
Artinya : (ingatlah) pada hari (ketika) kamu
melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak
yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu Lihat
manusia dalam Keadaan mabuk, Padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi
azab Allah itu sangat kerasnya.
(Q.S. Al-Hajj :2)
Pada dasarnya
keberadaan ta’marbuthah pada kalimat isim adalak untuk membedakan antaran
muannats dan muzakkar. Hal ini banyak terjadi pada isim shifat,
seperti :
- كَرِيْمٌ dan كَرِيْمَةٌ = yang mulia (lk/pr)
- فَاضِلٌ
dan فَاضِلَةٌ = yang utama (lk/pr)
dan sedikit yang berada pada selain isim shifat seperti :
- اِمْرِىءٍ Dan اِمْرَأَة = seseorang
(lk/pr)
- اِنْسَانٍ Dan اِنْسَانَةٍ = manusia (lk./pr)
- غُلاَمٍ Dan عَلاَمَةٍ = seorang remaja (lk/pr)
- فَتًى Dan فَتَاةٍ
= seorang pemuda
(lk/pr)
- رَخُلٌ Dan رَخُلَةٌ = seseorang (lk/pr)
Pemakai
ta’marbuthah juga sering digunakan untuk menunjukkan salah satu dari jenis
benda (makhluk) seperti:
- ثَمَرٌ :
buah
- ثَمَرٌ
: buah kurma
- نَخْلٌ :
pohon kurma
- شَخَرٌ :
pohon
- ثَمَرَةٌ :
satu buah
- ثَمَرَةٌ :
satu buah kurma
- نَخْلَةٌ :
satu batang pohon kurma
- شَخَرَةٌ :
satu batang pohon
Begitupun pula
dipakai untuk menunjukkan salah satu dari jenis hasil industri (sama dengan
makhluk) seperti:
- خَرٌّ :
batu kapur
- لَبِنٌ :
batui bata
- سَفِيْنٌ :
perahu
- خَرَّةٌ :
sebuah batu kapur
- لَبِنَةٌ :
sebuah batu bata
- سَفِيْنَةٌ :
sebuah perahu
Adakalanya
ta’marbuthah ini dipakai untuk mendatangkan arti mubalaghah (sangat) Seperti :
- عَلاَّمَةٌ =
yang sangat alim
- فَهَّامَةٌ =
yang sangat paham
- رَحَّالَةٌ =
yang sering melancong
Ta’ ini juga
sebagai huruf pengganti dari :
a. Ya’ nya wazan “
مَفَاعِيْلُ “:”seperti lafal “
جَحَاخِيْحُ Menjadi “ جَحَاجِحَةُ “.hal ini sering terjadi pada isim
mu’arrab yaitu isim yang berasal dari bukan bahasa Arab (diarabkan) seperti : زَنَادِيْقُ
Menjadi زَنَادِقَةُ
b. Ya’
nisbat, seperti :
No.
|
Asal
|
Jadian
|
Artinya
|
1.
2.
3.
4.
|
دِمِشْقَى
حَنْبَلِى
مَشْرِقِىٌّ
مَغْرِبِىٌّ
|
دَمَاشِقَةُ
حَنَابِلَةٌ
مَشَارِقَةُ
مَغَارِبَةُ
|
Bangsa
damaskus
Pengikut
madzhab imam ahmad bin hambal
Bangsa timur
Bangsa barat
|
1. Huruf depan suatu kalimat (fa’ kalimay) yang di buang seperti lafal “ عِدَةٌ “ yang
berasal dari “ وَعْدٌ “
2. Huruf tengah
suatu kalimat (ain kalimat) yang dibuang seperti lafal “ اِقَامَةٌ “ Yang berasal
dari “ اِقْوَامٌ “
3. Huruf akhir
suatu kalimat (lam kalimat) yang dibuang seperti lafal “ لُغَةٌ “ Yang berasal
dari “ لُغَوٌ "
4. ISIM YANG SAMA UNTUK MUDZAKKAR DAN MUANNATS
Isim yang dapat
dipakai untuk mudzakkar dan muannats adalah isim shifat yang mengikuti
wazan-wazan sebagai berikut :
No.
|
Wazan
|
Contoh
|
Artinya
|
1
2
3
4
5
6
|
مِفْعَلٌ
مِفْعَالٌ
مِفْعِيْلٌ
|
مِغْشَمٌ
مِقْوَلٌ
مِعْطَارٌ
مِقْوَالٌ
مِعْطِيْرٌ
مِسْكِيْرٌ
|
Yang gagah
berani
Yang baik
ucapan nya
Yang selalu
berbau harum
Yang baik
ucapannya
Yang selalu
berbau harum
Yang banyak mabuk
|
Di samping
wazan-wazan yangb terdapat pada kolom di atas, masih terdapat beberapa wazan;
yaitu :
- فَعُوْلٌ Yang mempunyai makna seperti فَاعِلٌ
Contoh:
رَجُلٌاَوِامْرَأَةٌغَيُوْرٌ =lelaki atau
perempuang yang cemburu
رَخُلٌاَوِامْرَأَةٌصَبُوْرٌ =lelaki atau
perempuan yang sabar
- فَعِيْلٌ Yang mempunyai makna seperti مَفْعُوْلُ
Termasuk isim yang sama untuk mudzakkar dan muannats
adalah mushdar yang dimaksud sebagai shifat seperti عَدْلٌ= yang adil حَقٌّ = yang hak
Lafal-lafal
tersebut dapat berlaku mudzakkar dan muannats sehingga tidak perlu ta’ ta’nits
untuk membedakan yang yang muannats dari yang mudzakkar.
Bentuk atau
wazan tersebut diatas ada juga ta’ ta’nits namun ini termasuk syadz
(menyimpang).
Walaupun ada
yang tidak memakai ta’nits seperti firman Allah :
Artinya:”sesungguhnya rahmat Allah itu
amat dekat kepada orang-orang yan berbuat baik”(al-a’arf :56)
Apabila wazan فَعِيْلٌ mempunyai makna مَفْعُوْلٌ
Dan sebagai
shifat dari mushuf yang sudah jelas , maka pada ghalibnya tidak memakai ta’nits
untuk yang muannats seperti:
- اِمْرَأَةٌجَرِيْحٌ = اِمْرَأَةٌمَجْرُوْحَةٌ :(wanita yang
luka)
- اِمْرَأَةٌقًتِيْلٌ = اِمْرَأَةٌمَقْتُوْلَةٌ :(wanita yang
terbunuh)
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Mudzakkar adalah isim yang dapat ditunjukkan
dengan lafal isyaroh “هذا”
2. Isim mudzakkar dapat dibagi menjadi dua yaitu :
a. Mudzakkar Hakiki;
b. Mudzakkar Majazi.
3. Mu’annats adalah isim yang dapat ditunjukkan
dengan lafal isyaroh “هذه“
4. Isim mu’annats dapat dibagi menjadi empat yaitu :
a. Mu’annats lafdzi
b. Mu’annats hakiki
c. Mu’annats maknawi
d. Mu’annats majazi
5. Tanda-tanda Ta’nits yang menunjukkan bahwa suatu isim itu
termasuk mu’annats ada tiga, yaitu :
a. Ta’ marbuthah
b. Alif ta’nits maqshurah
c. Alif ta’nits mamdudah
6. Isim-isim yang dapat dipakai untuk
mudzakkar dan mu’annats adalah isim sifat,dan isim mushdar.
DAFTAR PUSTAKA
Mahmud
Yunus, Kamus Arab-Inadonesia, Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah
Penafsir Al-Qur'an, 1973.
Sayyid Ahmad al-Hasyimiy, Qawa’id
al-Asasiyyat li al-Lugat al-‘Arabiyyat, Mishr: Sa’adat, 1936. M /1355.
H.
Hanafi Bik, Kitab Qawa’id al-Lugat al-‘Arabiyyat Li °ullab al-Madaris
al-anawiyyat, Surabaya : Syarikat Maktab’at Nabhan Wa Auladuhu, t.th.
Ibn ‘Aqil, Baha al-Din, Syrah Ibni ‘Aqil
‘Ala Alfiyyat Ibni Malik, Jilid. I, Juz. II,Beirut: Dar al-Fikr, 1989.
George Merry, Mu’jam Qawa’id al-Lughat al-Arabiyyat Fiy Jadwalin wa
Lughatin, Libnan Beirut: Sanat Riyadh al-Shulh, 1989.
Mustafa M. Nuri, Pelajaran Qawaid
Elementary II, Cet.I, Ujung Pandang: Lembaga Bahasa IAIN Alauddin, 1976.
http://firwanintianur93.blogspot.com/2013/04/makalah-mudzakkar-dan-muannats.html
http://firwanintianur93.blogspot.com/2013/04/makalah-mudzakkar-dan-muannats.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar