KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirohim
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat rahmat dan Hidayah-Nya lah, sehingga kami menyelesai
kan tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing Ibu Hj Noor Khalilati, S.Kep, Ns
tentang “FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN.”
Kami menyadari bahwa makalah ini
banyak sekali kekurangan sehingga membutuhkan saran serta kritik, agar nantinya
juga dapat menambah ilmu pengetahuan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak, Amin yarobbal allamin.
Banjarmasin, 24 September 2011
Daftar isi :
- Kata
pengantar ………………………………………………………………
- A.Pendahuluan
………………………………………………………………
- B. F alsafah Keperawatan ………………………………………………..
1.Pengertian Falsafah …………………………………………………
- C. Paradigma Keperawatan ……………………………………………
1.Pengertian Paradigma …………………………………………….
- D. Komponen Paradigma Keperawatan …………………………
1. Konsep Manusia …………………………………………………….
2. Konsep Keperawatan ……………………………………………..
3. Konsep Sehat Sakit …………………………………………………
4. Konsep Sehat …………………………………………………………
- E. Penutup …………………………………………………………………….
Kesimpulan ………………………………………………………………..
Daftar Pustaka ……………………………………………………………
A.
PENDAHULUAN
Praktek
keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan system pengaturan
serta pengendaliannya melalui perundang – undangan keperawatan (Nursing Act),
dimanapun perawat itu bekerja (PPNI, 2000).Keperawatan hubungannya sangat
banyak keterlibatan dengan segmen manusia dan kemanusiaan, oleh karena berbagai
masalah kesehatan actual dan potensial. Keperawatan memandang manusia secara
utuh dan unik sehingga praktek keperawatan membutuhkan penerapan ilmu
Pengetahuan dan keterampilan yang kompleks sebagai upaya untuk memenuhi
kebutuhan objektif pasien/klien. Keunikan hubungan perawat dan klien harus
dipelihara interaksi dinamikanya dan kontuinitasnya.
Penerimaan
dan pengakuan keperawatan sebagai pelayanan professional diberikan dengan
perawat professional sejak tahun 1983, maka upaya perwujudannya bukanlah hal
mudah di Indonesia. Disisi lain keperawatan di Indonesia menghadapi tuntutan
dan kebutuhan eksternal dan internal yang kesemuanya membutuhkan upaya yang
sungguh – sungguh dan nyata keterlibatan berbagai pihak yang terkait dan
berkepentingan.
B.
FALSAFAH KEPERAWATAN
1.
Pengertian Falsafah
Falsafah
adalah pengetahuan dan penyelidikan denga akal budi mengenai sebab-sebab,
azas-azas, hukum,dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta
ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta).
Falsafah
keperawatan adalah pandangan dasar tentang hakikat manusia dan esensi
keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan.
Falsafah
Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan. Keperawatan menganut
pandangan holistik terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia
bio-psiko-sosial-spiritual.
Kegiatan
keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik, dalam arti menghargai dan
menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta, menjunjung
tinggi keadilan bagi sesama manusia.
Keperawatan
bersifat universal dalam arti tidak membedakan atas ras, jenis kelamin, usia,
warna kulit, etik, agama, aliran politik, dan status sosial ekonomi.
Keperawatan adalaFalsafah keperawatan mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang
mendasari realitas, serta keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih
berdasarkan pada
alasan logis daripada metoda empiris.
Falsafah
keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995) :Roy memiliki delapan falsafah,
empat berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan empat berdasarkan prinsip
falsafah veritivity. Falsafah humanisme/ kemanusiaan “mengenali manusia dan sisi
subyektif manusia dan pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasa menghargai”.
Sehingga
ia berpendapat bahwa seorang individu :
1.
saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan untuk
mengetahui masalah yang dihadapi, mencari solusi
2.
bertingkahlaku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum
aksi-reaksi
3.
memiliki holism intrinsik
4.
berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk memiliki
hubungan dengan orang lain veritivity. Berarti kebenaran, yang bermaksud
mengungkapkan keyakinan Roy bahwa ada hal yang benar absolut. Ia mendefinisikan
veritivity sebagai “prinsip alamiah manusia yang mempertegas tujuan umum
keberadaan manusia”.
Empat
falsafah yang berdasarkan prinsip veritivity adalah sebagai berikut ini.
Individu dipandang dalam konteks
1.
tujuan eksistensi manusia
2.
gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia
3.
aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan-kebaikan umum
4.
nilai dan arti kehidupan
bagian
integral dari pelayanan kesehatan. Keperawatan menganggap klien sebagai pertner
aktif, dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam pemberian
asuhan keperawatan.
C.
PARADIGMA KEPERAWATAN
1.
Pengertian
Paradigma
Paradigma
keperawatan sebagai pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu cabang
ilmu pengetahuan(Masterman,1970).
Paradigma
sebagai suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tanggi dan sangat
menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar khas dalam memikirkan,memyikapi
dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena kehidupan manusia.
Ritzer
dalam zamroni, membuat pengertian tentang paradigma yaitu pandangan yang
mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang
semestinya dipelajari oleh salah satu cabang atau disiplin ilmu pengetahuan.
Dari pengertian ini dapat disimpulkan, dalam suatu cabang ilmu pengetahuan dimungkinkan
terdapat beberapa paradigma. Artinya dimungkinkan terdapatnya beberapa
komunitas ilmuwan yang masing-masing berbeda titik pandangnya tentang apa yang
menurutnya menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari dan diteliti oleh
cabang ilmu pengetahuan tersebut. (ahmad sihabudin dalam Jurnal Kampus
Tercinta, 1996 : 43).
Paradigma
keperawatan menurut Gaffar, 1997, adalah cara pandang yang mendasar atau cara
kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena
yang ada dalam keperawatan. Dengan demikian paradigma keperawatan berfungsi
sebagai acuan atau dasar dalam melaksanakan praktek keperawatan yang bersifat
professional.
Penjelasan
paradigma fakta sosial berasal dari pendapat Durkheim. Fakta sosial dianggap
sebagai barang sesuatu yang berbeda dengan ide yang menjadi obyek penyelidikan
seluruh ilmu pengetahuan dan tidak dapat dipahami melalui kegiatan mental
murni. Tetapi untuk memahaminya diperlukan penyusunan data riil di luar
pemikiran manusia. Fakta sosial ini terdiri atas dua jenis, yaitu :
1.
Bentuk material, berupa barang sesuatu yang dapat dilihat, ditangkap dan
diobservasi,
2.
Dalam bentuk non material, merupakan fenomena yang terkandung dalam diri
manusia hanya muncul dalam kesadaran manusia (zamroni, 1992:24)
penjelasan
paradigma definisi sosial bersumber dari karya Weber yang konsepsinya tentang
fakta sosial sangat berbeda dengan konsep Durkheim. Weber tidak memisahkan
antara struktur sosial dengan pranata sosial karena keduanya sama-sama membantu
untuk membentuk tindakan manusia yang penuh makna (Zamroni, 1992 : 53)
D.KOMPONEN
PARADIGMA KEPERAWATAN
1.
Konsep manusia
Komponen
ini merupakan komponen pertama sebagai salah satu fokus dari pelayanan
keperawatan. Manusia
bertindak sebagai klien, dalam konteks paradigma keperawatan ini bersifat
individu,kelompok dan masyarakat daam suatu sistem yang meliputi:
a.Sistem terbuka, manusia dapat mempengaruhi
dan di pengaruhi
oleh lingkungan baik fisik,psikologis,sosial maupun spiritual sehingga proses
perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan
dasar.
b.Sistem adaptif,manusia akan
merespon terhadap perubahan yang ada di lingkungannya yang akan selalu
menunjukkan perilaku adaptif dan maladaftif.
c.Sistem personal,interpersonal
dan sosial, manusia memiliki
persepsi,pola kepribadian dan tumbuh kembang yang berbeda.
2. Konsep keperawatan
Konsep
ini adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat profesional dalam memenuhi
kebutuhan dasar manusia yang dapat ditunjukkan kepada individu,keluarga atau
masyarakat dalam rentang sehat sakit. Dengan demikian konsep ini memandang
bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan pada klien dalam bentuk
pemberian asuhan keperawatan adalah dalam keadaan tidak mampu,tidak mau dan
tidak tahu dalam proses pemenuhan kebutuhan dasar.
3. Konsep sehat sakit
Komponen
ini memandang bahwa keperawatan itu bahwa bentuk pelayanan yang diberikan pada
manusia dalam rentang sehat sakit.
4. Konsep Sehat (Travis and
Ryan, 1998) :
1.
Sehat merupakan pilihan, suatu pilihan dalam menentukan kesehatan
2.
Sehat merupakan gaya hidup, disain gaya hidup menuju pencapaian potensial
tertinggi untuk sehat
3.
Sehat merupakan proses, perkembangan tingkat kesadaran yang tidak pernah putus,
kesehatan dan kebahagiaan dapat terjadi di setiap momen, ”here and now.”
4.
Sehat efisien dalam mengolah energi, energi yang diperoleh dari lingkungan,
ditransfer melalui manusia, dan disalurkan untuk mempengaruhi lingkungan
sekitar.
5.
Sehat integrasi dari tubuh, pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusia lakukan,
pikirkan, rasakan dan percaya akan mempengaruhi status kesehatan.
6.
Sehat adalah penerimaan terhadap diri.
a. Rentang sehat
Rentang
ini diawali dari status kesehatan sehat normal,sehat sekali dan sejahtera. Dikatakan sehat bukan hanya
bebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi aspek fisik,emosi,sosial dan
spiritual. Maka
dapat diketahui karakteristik sehat sebenarnya adalah, pertama memiliki kemampuan
merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia. Kedua, memiliki pandangan
terhadap sehat dalam konteks lingkungan dan ketiga, memiliki hidup yang
kreatif dan produktif keyakinan terhadap kesehatan adalah pendapat, keyakinan,
dan sikap seseorang terhadap sehat dan sakit. Keyakinan terhadap kesehatan
didasarkan informasi yang faktual/kesalahan informasi, pikiran sehat/mitos, dan
kenyataan atau harapan yang salah. Karena keyakinan terhadap kesehatan biasanya
mempengaruhi perilaku sehat, maka keyakinan tersebut dapat berpengaruh secara
positif/negatif terhadap tingkat kesehatan klien.
Keyakinan
klien terhadap kesehatan bergantung pada beberapa faktor antara lain persepsi
tentang tingkat sehat, faktor-faktor yang dapat di modifikasi seperti
demografi(misal jenis dan tempat perumahan), kepribadian, dan persepsi terhadap
keuntungan yang dapat diperoleh dari perilaku sehat yang positif. Faktor
pengaruh stasus kesehatan, antara lain:
1.Perkembagan
Status
kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor perkembangan yang mempuyai arti bahwa
perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia.
2.Sosial
dan Kultural
Hal
ini dapat juga mempengaruhi proses perubahan bahan status kesehatan seseorang
karena akan mempengaruhi pemikiran atau keyakinan sehingga dapat menimbulkan
perubahan dalam perilaku kesehatan.
3.Pengalaman masa lalu
Hal
ini dapat mempengaruhi perubahan status kesehatan,dapat diketahiu jika ada
pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau pengalamam kesehatan yang buruk
sehingga berdampak besar dalam status kesehatan selanjutya.
4.Harapan
seseorang tentang dirinya
Harapan
merupakan salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan perubahan status
kesehatan kearah yang optimal.
5.Keturunan
Keturunan
juga memberikan pengaruh terhadap status kesehatan seseorang mengingat potensi
perubahan status kesehatan telah dimiliki melalui faktor genetik.
6.Lingkungan
Lingkungan
yang dimaksud adalah lingkungan fisik.
7.Pelayanan
Pelayanandapat
berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan yang dapat mempengaruhi status
kesehatan
b.Rentang sakit
Rentang
ini dimulai dari keadaan setengah sakit,sakit,sakit kronis dan kematian.
Tahapan proses sakit :
1.Tahap
gejala
Merupakan
tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan ditandai adanya perasaan
tidak nyaman terhadap dirinya karena timbulnya suatu gejala.
2.Tahap
asumsi terhadap sakit
Pada
tahap inin seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit yang di
alaminya dan akan merasakan keraguan pada kelainan atau gangguan yang di
rasakan pada tubuhnya.
3.Tahap
kontak dengan pelayanan kesehatan
Tahap
ini seorang mengadakan hubungan dengan pelayanan kesehatan dengan meminta
nasehat dari profesi kesehatan.
4.Tahap
penyembuhan
Tahap
ini merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya kemampuan untuk
beradaptasi,di mana srsrorang akan melakukan proses belajar untuk melepaskan
perannya selama sakit dan kembali berperan seperti sebelum sakit.
5. Konsep
lingkungan
Paradigma
keperwatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang bahwa lingkunan
fisik,psikologis ,sosial, budaya dan spiritual dapat mempengaruhi kebutuhan dasar
manusia selama pemberian asuhan keperawatan dengan meminimalkan dampak atau
pengaruh yang ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai.
Daftar
pustaka
Hidayat.Aziz.Alimul. Pengantar
Konsep Dasar Keperawatan.Palembang
Medika : Jakarta. Potter.N Ferry. Buku Ajar Fundamental
Keperawatan Edisi 4. EGC :
Jakarta.
http://firwanintianur93.blogspot.com/2013/04/falsafah-dan-paradigma-keperawatan.html
http://firwanintianur93.blogspot.com/2013/04/falsafah-dan-paradigma-keperawatan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar