WELCOME

WELCOME TO MY BLOG

Jumat, 11 Januari 2013

MAKALAH TENTANG ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Sebagai salah satu komponen yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga merupakan unit terkecil setelah individu yang menjadi klien dalam keperawatan (sebagai penerima asuhan keperawatan). Keluarga berperan dalam menentuka cara pemberian asuhan yang dibutuhkan oleh si sakit apabila ada anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan perawatan di Rumah Sakit atau tempat pelayanan kesehatan dapat menjadi sia-sia bila tidak di dukung atau di tindak lanjuti oleh keluarga yang merawat klien di rumah, sehingga dapat di katakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kulaitas kehidupan keluarga sangat berhubungan.
Keluarga menempati posisi di antara individu dan masyarakat  sehingga dalam memberikan asuhan keperawatan pada keluarga perawat memperoleh 2 sisi penting yaitu memenuhi kebutuhan perawatan pada individu yang menjadi anggota keluarga dan memenuhi perawatan keluarga yang menjadi bagian dari masyarakat. Untuk itu dalam memberikan asuhan keperawatan perawat perlua juga memperhatikan hal-hal penting antar lain nilai-nilai dan budaya yang di anut oleh keluarga sehingga keluarga dapat menerima dan bekerja sama dangan petugas kesehatan dalam hal ini adalah perawat dalam mencapai tujuan asuhan yang telah ditetapkan.
Asuhan keperawatan keluarga merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang di laksanakan oleh perawat yang di berikan di rumah atau tempat tinggal klien.bagi klien beserta keluarga sehingga klien dan keluarga tetap memiliki otonomi untuk memutuskan hal-hal yang berkaitan dangan masalah kesehatan yang di hadpinya. Perawat yang melakukan asuhan bertanggung jawab terhadap peningkatan kemampuan keluarga dalam mencegah timbulnya penyakit, meningkatan dan memelihara kesehatan, serta mengatasi masalah kesehatan. Tetapi di indonesia belum memiliki suatu lembga atau organisasi yang bertuga untuk mengatur pelayanan keperawatan keluarga secara administratif. Pelayanan keperawatan keluarga saat ini masih di berikan secara sukarela dan belum ada pengaturan terhadap jasa perawatan yang telah di berikan.
Pengalaman belajar klinik di komunitas memberikan bekal bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman nyata dalam memberikan asuhan keperawatan bagi keluarga yang mengalami masalah kesehatan khususnya dengan menerapkan proses keperawatan sebagai pendekatan pemecahan masalah. Dalam hal ini mahasiswa di harapkan mampu memodifikasi suatu rencana yang telah di susun di sesuaikan dengan keadaan keluarga yang sesungguhnya agar rencana tersebut benar-benar dapat di laksanakan di keluarga.  
 
B.  Tujuan
1.    Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan pengalaman belajar klinik di harapkan mampu menerapkan asuhan keperawatan pada keluarga yang mengalami masalah kesehatan sesuai dengan tugas dan perkembangan keluarga.
2.    Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan pengalaman belajar klinik komunitas di harapkan mampu:
a.    Mengidentifikasi data yang sesuai dengan masalah kesehatan yang di hadapi oleh keluarga.
b.    Merumuskan diagnosa keperawatan keluarga sesuai dengan masalah kesehatan yang di hadapi oleh keluarga.
c.    Menyusun rencana tindakan sesuai dengan diagnosa keperawatan keluarga yang muncul.
d.   Melaksanakan rencana keperawatan yang telah di susun.
e.    Memodifikasi rencana yang telah di susun agar dapat di laksanakan oleh keluarga sesuai dengan kemampuan keluarga.
f.     Mengevaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga.
g.    Mendokumentasikan asuhan yang telah di berikan secara benar.

C.   Metodologi
Asuhan keperawatan keluarga ini menggunakan metode diskriptif dalam bentuk studi kasus pada klien dan keluarga yang mempunyai masalah kesehatan/ keperawatan di RT 3 RW II Kel. Gunung Anyar Kec. Gunung Anyar. Adapun langkah penulisan asuhan keperawatan yaitu:
1.    Studi pustaka dengan mempelajari literatur ilmiah yang berhubungan dengan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah kesehatan hipertensi.
2.    Studi kasus dengan melakukan asuhan keperawatan pada keluarga binaan yang salah satu anggota keluarganya menderita tekanan darah tinggi, yang diawali dengan pengumpulan data fokus, biopsikososial spiritual melalui wawancara, pemeriksaan fisik dan observasi data dan semua data yang menunjang untuk penegakan suatu diagnosa keperawatan. Setelah data terkumpul, data dianalisis untuk merumuskan diagnosa keperawatan keluarga. Kemudian penulis memberikan intervensi secara langsung pada klien selama 5 kali kunjungan dan memberikan penyuluhan.







BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.  Konsep Dasar

1. Keperawatan Kesehatan Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam peranannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan (Bailon & Maglaya, 1989).
Alasan keluarga sebagai unit pelayanan keperawatan menurut Friedman, keluarga adalah sebagai unit utama dari masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat. Keluarga sebagai kelompok dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan keluarga dalam kelompoknya sendiri, masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, penyakit pada salah satu anggota keluarga juga akan mempengaruhi seluruh keluarga tersebut. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai usaha kesehehatan masyarakat, perawat dapat menjangkaua seluruh masyarakat melalui keluarga. Dalam memelihara klien sebagai individu keluarga tetap berperan dalam pengambilan keputusan dalam melakukan pemeliharaan anggota keluarga. Keluarga merupakan lingkungan yang serasi untuk mengembangkan potensi tiap individu yang menjadi anggota dalam keluarga.
Sedangkan tujuan perawatan kesehatan keluarga adalah memungkinkan keluarga untuk mengelola masalah kesehatan dan mempertahankan fungsi dan melindungi keluarga serta memperkuat pelayanan kepada masyarakat tentang perawatan kesehatan.


2.    Tipe-tipe Keluarga
a.    Keluarga inti (Nuclear Family) yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya dalam satu rumah.
b.    Keluarga besar (Extanded Family) yaitu keluarga inti di tamdah dengan sanak saudara, misalnya kakek, nenek, bibi, keponakan, saudara sepupu dll.
c.    Keluarga berantai (Serial Family) yaitu keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d.   Keluarga duda/ janda (Single Family) yaitu keluarga yang terjadi perceraian atau kematian.
e.    Keluarga berkomposisi (Composite) yaitu keluarga yang perkawinanya berpoligami dan hidup bersama.
f.     Keluarga kabitas (Cohabitation) yaitu dua orang yang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.

3.    Fungsi Keluarga (Friedman)
a.    Fungsi afektif
-   Perlindungan psikologis.
-   Rasa aman.
-   Interaksi.
-   Mendewasakan.
-   Mengenal identitas diri individu.
b.    Fungsi sosialisasi peran
-   Fungsi dan peran di masyarakat.
-   Sasaran untuk kontak sosial di dalam dan di luar rumah.
c.    Fungsi reproduksi
-          Menjamin kelangsungan generasi dan kelangsungan hidup bermasyarakat.

d.   Fungsi memenuhi kebutuhan fisik dan perawatan
-   Sandang, pangan dan papan.
-   Perawatan kesehatan.
e.    Fungsi ekonomi
Pengadaan sumber dana, pengalokasian dana dan pengaturan keseimbangan.
f.     Fungsi pengontrol/ pengatur
Memberikan pendidikan dan norma-norma.
4.    Tugas dan perkembangan (Duvall)
a.    Keluarga baru (Beginning Family)
Pasangan yang belum mempunyai anak yang mempunyai tugas perkembangan antara lain: membina hubungan dan kepuasan bersama, menetapkan tujuan bersama, membina hubungan dengan keluarga lain, merencanakan jumlah anak dan mempersiapkan diri menjadi orang tua.
b.    Keluarga dengan anak I < 30 bln ( Child bearing).
Tugas perkembangannya adalah membagi peran dan tanggung jawab melakukan penataan ruangan bagi anak, bertanggung jawab merawat anak, melakukan kebiasaan spiritual, menyediakan biaya bagi anak dan memfasilitasi role learning bagi anggota keluarga.
c.    Keluarga dengan anak pra sekolah
Tugas perkembangannya adalah menyesuaikan pada kebutuhan pada anak pra sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan kontak sosial) dan merencanakan kelahiran berikutnya.
d.   Keluarga dengan anak usia sekolah (6-13 th)
Tugas keluarga adalah mendorong mencapai pengembangan daya intelektual, menyediakan peralatan untuk aktivitas anak.


e.    Keluarga dengan anak remaja (13-20 th)
Tugas perkembangan keluarga memelihara komunikasi tetap terbuka dan pengembangan terhadap anak remaja.
f.     Keluarga dengan anak dewasa (anak I meninggalkan rumah)
Tugas perkembangan keluarga mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan sumber yang ada dalam keluarga, berperan sebagai suami istri, kakek nenek.
g.    Keluarga usia pertengahan (Midle age family)
Tugas keluarga adalah mempersiapkan masa tua atau pensiun dan mempersiapkan aktivitas guna mengisi waktu luang yang lebih banyak.
h.    Keluarga lanjut usia.
Tugas perkembangan keluarga menyesuaikan terhadap masa pensiun dengan merubah cara hidup serta menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan kematian.

B.  Tanggung Jawab Perawat
1.    Memberikan pelayanan secara langsung (individu, keluarga dan kelompok).
2.    Mendokumentasikan asuhan keperawatan yang telah dilakukan.
3.    Melakukan koordinasi antar pelayanan dan management kasus.
4.    Menentukan frekwensi dan lama perawatan.
5.    Sebagai penasehat dan pelindung bagi klien.
C.  Asuhan Keperawatan Keluarga
1.    Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal bagi perawat untuk mengumpulkan data guna menyusun suatu masalah keperawatan yang dihadapi oleh keluarga. adapun hal-hal yang dikaji adalah: data umum, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, pengkajian lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga sesuai dengan 5 tugas menurut Friedman, stress dan koping keluarga, pemeriksaan fisik pada semua anggota keluarga serta harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.
2.    Perumusan diagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga dapat dibagi menjadi 3 tipe diagnosa:
a.    Actual: dari data pengkajian didapatkan masalah atau gangguan kesehatan yang sudah terjadi.
b.    Resiko: data-data yang didapat menunjukkan adanya resiko terjadinya masalah kesehatan, namun masalah kesehatan belum terjadi.
c.    Potensial (keadaan sejahtera/ wellness): adalah suatu diagnosa yang diangkat setelah data yang dikumpulkan menunjang ke arah peningkatan kesehatan keluarga.
3.    Perencanaan perawatan keluarga
Rencana keperawatan disusun berdasarkan masalah yang dihadapi oleh keluarga serta potensi yang dimiliki oleh keluarga yang terdiri dari tujuan umum dan khusus, kriteria dan standart serta intervensi yang menunjang pencapaian tujuan khusus yang telah disusun.
4.    Tahap tindakan keperawatan keluarga
Tindakan keperawatan keluarga berorientasi pada 5 tugas kesehatan keluarga menurut Friedman yaitu: mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan sesuai dengan masalah, melakukan perawatan pada anggota keluarga, memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
5.    Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan 2 tahap yaitu formatif dan sumatif. Adapun evaluasi mengacu pada standart yang telah disusun untuk mencapai tujuan khusus yang telah ditentukan. 

http://firwanintianur93.blogspot.com/2013/01/asuhan-keperawatan-keluarga.html

Tidak ada komentar: